Baca Juga
~~Assalamualaikum
nah lanjut pas saur gue berdiskusi sama bapak dan ibu gue, dengan api membara. dan alhamduillah gue semakin mengerti faham juga. semua itu berdasarkan keyakinan dasarnya masing-masing. jadi ya monggo toh mau lebaran kapan aja asal punya dasar dan syar'i.
kata ibu ''ibu bukan NU bukan MD, tapi ibu ikut keyakinan ibu, ibu yakin sama pemerintah yawis ikut pemerintah''
kata bapak ''bapak disini tanggung jawabnya besar, dipandang jadi satu panutan, jadi disini bapak harus mengambil suatu keputusan''
dan disela pembicaraan gue bertanya-tanyaaa terus, salah satunya yg buat gue penasaran ini
''pak kalo naqsabandiyah kaya bapak gitu kok sering duluan lebarannya? kenapa pak? kok bisa?''
kemudian bapak gue menjawab ''dulu mbah juga selalu mendahulukan, karena punya metode hisab sendiri, waah itu udah tingkat atas, puasanya pun duluan, bulannya pun gak ada 29, semua genap 30. puasanya pun selalu 30, karena selalu digenapkan, cuma mulai bapak ini yg gak pernah ngedahuluin soalnya ikut pemerintah terus''
dan disitu gue baru tau, naqsabandiyah punya kalender sendiri ternyata. beda sama kalender pemerintah ada tanggalnya 31, 28, dan 29. ternyata naqsabandiyah digenapkan 30 hari. kalo udah tingkat thariqah gitu ane nyerah.
bapak gue gak ngaku bahwa dirinya NU, bahkan pesantren yang dipimpinnya NU, selalu bilang thariqah bukan NU, padahal thariqah identik dengan NU, tapi bapak gak pernah mau dinyatakan dirinya NU. gitu juga sama ibu. NU atau MD itu adalah sebagian ORMAS diantara banyaknya ormas kan? jadi bukan agama kan? agama itu cuma satu ISLAM, iya kan? so? kenapa harus ada NU dan MD? atau ormas lainnya al irsyad, persis, LDII, dan ormas kecil lainnya. tapi selalu yang dipandang NU dan MD?
gak bisa idul fitri disamain sama natal, kenapa? pausnya cuma satu, pusatnya juga cuma satu. lah kalo islam? tidak bisa. madzhab di masing negara aja belum tentu sama, pandangan-pandangan dari segi fiqhnya misalnya belum tentu seragam kan?
jadi jangan bingung ya, dan jangan bimbang yaa. kita semua telah meraih kemenangan walaupun ada perbedaan yang tidak indah menurut gue. coba muhammadiyah ngalah lebarannya bareng-bareng, kalo mereka mau 29 hari yawis hari ke 30nya mereka gak usah puasa terus lebarannya ikut pemerintah, selesai bukan? bersama itu indah
selesai sudah sesi berbagi pengalamannya, dan curcol dikit yaa, geregetan banget soalnya.
~~kali ini aku mengerti (?)
mengerti apa ya?
tadi malem gue masih galau segalau mentri agama dan anggota sidang isbat lainnya di jakarta. hem galau? ngapain coba galau ya kan tinggal nunggu hasil.
gue galau karena gue kurang faham tepatnya belum paham kenapa ada perbedaan lebaran? khususnya kenapa MEKKAH dan SEKITARNYA lebaran duluan dari kita padahal kan jamnya beda 4 jam dari kita, logikanya kalau perbedaan 4 jam itu dari mekkah otomatis kita duluan kan harusnya lebarannya. nah loooh gimana?
gue sempet galau, aduh besok lebarannya apa lusa ya? padahal sebagai anak yang berbakti gue harus mau tidak mau mengikuti bapak gue yang jadi imam solat ied besok, yaah mau tidak mau dengan berat hati waktu galau gue memutuskan ikut bapak yang lebaran besok.
naah malemnya gue langsung online, awalnya gue cuman blogwalking liat tutorial-turorial hijab di berbagai blog, eh nyasar tuh gue searching google nemuin blog beliau http://mantankyainu.blogspot.com
nah disitu dijelasin semuanyaaa, coba deh di klik buat kalian yang mau tau kelurusannya yang tidak lurus, atau buat kalian yang masih ragu di keyakinan kalian.
berhubung searching di googlenya dengan kosa kata seperti ini ''kenapa mekkah lebaran duluan?'' akhirnya ketemu di blog tersebut dengan penjelasan rinci yaah alhamdulillah yah sesuatu akhirnya gue mengerti dan faham.
berikut adalah penjelasan beliau di blognya
nah lanjut pas saur gue berdiskusi sama bapak dan ibu gue, dengan api membara. dan alhamduillah gue semakin mengerti faham juga. semua itu berdasarkan keyakinan dasarnya masing-masing. jadi ya monggo toh mau lebaran kapan aja asal punya dasar dan syar'i.
kata ibu ''ibu bukan NU bukan MD, tapi ibu ikut keyakinan ibu, ibu yakin sama pemerintah yawis ikut pemerintah''
kata bapak ''bapak disini tanggung jawabnya besar, dipandang jadi satu panutan, jadi disini bapak harus mengambil suatu keputusan''
dan disela pembicaraan gue bertanya-tanyaaa terus, salah satunya yg buat gue penasaran ini
''pak kalo naqsabandiyah kaya bapak gitu kok sering duluan lebarannya? kenapa pak? kok bisa?''
kemudian bapak gue menjawab ''dulu mbah juga selalu mendahulukan, karena punya metode hisab sendiri, waah itu udah tingkat atas, puasanya pun duluan, bulannya pun gak ada 29, semua genap 30. puasanya pun selalu 30, karena selalu digenapkan, cuma mulai bapak ini yg gak pernah ngedahuluin soalnya ikut pemerintah terus''
dan disitu gue baru tau, naqsabandiyah punya kalender sendiri ternyata. beda sama kalender pemerintah ada tanggalnya 31, 28, dan 29. ternyata naqsabandiyah digenapkan 30 hari. kalo udah tingkat thariqah gitu ane nyerah.
bapak gue gak ngaku bahwa dirinya NU, bahkan pesantren yang dipimpinnya NU, selalu bilang thariqah bukan NU, padahal thariqah identik dengan NU, tapi bapak gak pernah mau dinyatakan dirinya NU. gitu juga sama ibu. NU atau MD itu adalah sebagian ORMAS diantara banyaknya ormas kan? jadi bukan agama kan? agama itu cuma satu ISLAM, iya kan? so? kenapa harus ada NU dan MD? atau ormas lainnya al irsyad, persis, LDII, dan ormas kecil lainnya. tapi selalu yang dipandang NU dan MD?
gak bisa idul fitri disamain sama natal, kenapa? pausnya cuma satu, pusatnya juga cuma satu. lah kalo islam? tidak bisa. madzhab di masing negara aja belum tentu sama, pandangan-pandangan dari segi fiqhnya misalnya belum tentu seragam kan?
jadi jangan bingung ya, dan jangan bimbang yaa. kita semua telah meraih kemenangan walaupun ada perbedaan yang tidak indah menurut gue. coba muhammadiyah ngalah lebarannya bareng-bareng, kalo mereka mau 29 hari yawis hari ke 30nya mereka gak usah puasa terus lebarannya ikut pemerintah, selesai bukan? bersama itu indah
selesai sudah sesi berbagi pengalamannya, dan curcol dikit yaa, geregetan banget soalnya.
minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin :)
maaf jika terluka, segala kesalahan, kekhilafan, dan kenaifan, mudah mudahan hati kita ikhlas untuk saling memaafkan.
~~wassalam
~~haooy ied 1432 H
5 comment
maaf lahir bathin ya Atti..
ReplyDelete"Faith makes all things possible.
Hope makes all things work.
Love makes all things beautiful.
May you have all of the three.
Happy Iedul Fitri 1432 H"
uhanniukum bi'idil fithri al-mubarak..
sama sama mbak firda :) maaf lahir batin jugaa..
ReplyDeletena'am na'an ana faham :D hahahaha
saling menghormati dalam perbedaan itu lebih indah. wallahu ta'ala a'lam
ReplyDeletehey jeung syahrani,, mohon maav lahir bathin ya^^
ReplyDeleteayo dong update2 lagi :D
@ustad : wah perbedaan masalah lebaran buat aku gak indah ustad :D hehe
ReplyDelete@neng geuilis : sama-sama maaf lahir batin juga yaa :) iya nih lama gak update sibuk ngurusin tamunya hihi
Hi! Terima kasih sudah membaca sampai selesai-
Jika ingin bertanya, silahkan sign in Google Account/ Isi Nama dan URL terlebih dahulu agar kolom komentar kamu terlihat dan terjawab disini ya :)