Pages

  • Home
  • ABOUT ME
  • CONTACT
  • PRIVACY POLICY
  • DISCLAIMER
Instagram facebook linkedin twitter

farhati mardhiyah

    • Beauty
    • Environment
    • Event
    • Film
    • Food
    • Health
    • Thoughts
    • Travel
    Bagi anak laki-laki, Ibu adalah cinta pertama dan sejati. 

    Jadi berhentilah menggombali anak gadis orang. Siapa sih gadis itu? baru kenal juga beberapa bulan, bukti cintanya pun belum terlihat, mau sekali disuruh2 nunggu, jemput kesana-kemari, ntraktir, ngabisin duit, batal belajar, galau, dsbgnya.

    Bandingkan dengan Ibu kita, kenal sejak bayi, sudah terbukti cintanya, rela diberakin, dikencingin, tapi sudah besar kita disuruh mengerjakan hal sepele saja oleh Ibu, ah, tidak mau.
    Bagi anak laki-laki, Ibu adalah cinta pertama dan sejati. Anak laki-laki yg baik, selalu memuliakan Ibunya.

    --Tere Lije, repost


    setelah membaca ini saya kemudian setuju, sependapat dan sepaham sejalan searah sehati. emang bener ya kalo banyak yang bilang "kalo mau tau laki-laki yang bener-bener cinta sama kamu itu liat dari gimana dia mencintai ibunya" emang bener ya. hemm

    kayaknya setuju deh kalo bilang 90an kian persen orang yang punya pacar atau laki-laki yang punya pacar pasti dia laki-laki yang ga pernah sanggup mencintai setulus hati. loh loh? bener deh coba pikir gini..

    punya ibu, minta duit dipakain emaknya buat yang ngerokok beli rokok, yang punya pacar buat makanin nontonin bioskop pacarnya, ngadoin bunga pacarnya, kalo yg ngerokok plus pacaran? plus plus duitnya dan emaknya bangkrut kalang kabut. kalo ga dikasih duit? pasti ngambek kesel marah ndekem di kamarya biar emaknya luluh hatinya ngasih duit.

    buat yang udah punya duit sendiri atau udah kerja? loh loh masa dikasih ke pacarnya buat emaknya emang dikasih ga? mendingan ditabungin buat nikah dari pada buat nonton bioskop seminggu 2 kali 3 kali atau 10 kali. ampuun saya masih heran pacaran yang kerjaannya nonton bioskop terus menerus apalagi yang sering ketemu kalo yang LDR saya maklumin deh.

    dia baru setengah hari nyayangin emaknya eh eh kok udah berani nyayangin cewek lain? belum sepenuhnya udah berani nyoba nyoba sepenuhnya ke cewek lain yang baru dipacarin 3 tahun 2 tahun sebulan sehari, emaknya yang udah 16 tahun? dipalakin doang -,- 

    kalo dia udah bener nyayangin emaknya ga bakal deh dijamin itu laki nyakitin kamu, buat kamu mewek 3 hari 3 malem, ngata-ngatain kamu, ngerendahin kamu. pasti deh dia bakal memuliakan kamu kaya dia memuliakan ibunya. pasti  dijamin seratus persen, saya udah melakukan penelitian loh di beberapa mantu ibu saya dan beberapa mantu sodara sodara bapak ibu saya *apa ini* 

    kemudian otak saya berubah 180 derajat, otak saya yang dulu penuh gombalan cinta terhapus oleh fakta *halah*. entah kenapa sekarang saya selalu mikir kedepan baik itu percintaan, perkuliahan, perduitan, peribadahan, per peran -,-

    pokoknya saya mikirnya nikah, kalo dia mau saya yaudah nikahin saya aja lah ga usah berbelit bertele lagi gombalin saya ajak saya nonton ajak saya ke gunung, pantai, langit, ajak saya aja ke KUA ya gitu lebih simpel enyaak *hahahahhaahhah


    salam galau positif :P


    Continue Reading
    selamat malam dan selamat galau yang positif.

    belakangan ini saya selalu berfikir tentang setia, sejati, tidak berpaling-

    saya masih belum paham arti dari kesetiaan, ada yang bisa merangkai kalimat demi kalimat yang bisa buat saya paham dan sejalan sepihak sependapat?

    kalau dibilang setia itu tidak ada cowok lain di hidup kita menurut saya itu sangat jauh dari sepemahaman saya. saya dikelilingi cowok-cowok di dunia ini, cowok yang dikenal nantinya kenal atau cowok yang dikenal yang merupakan teman, sahabat, kolega, dan sebagainya. saya ga mungkin deh sama sekali menghindar dari cowok yang sms saya, nanya kabar saya, chat di fb saya curhat.
     
    apa iya kalo kita respect peduli perhatian sama yang bukan kekasih kita bisa dibilang kita itu ga setia? selingkuh? menurut saya salah besar. ya kali saya harus tiba-tiba jadi manusia idiot yang ga punya rasa respect dan perhatian, emang saya hidup di hutan?

    ya saya itu punya batasan, ya kali walaupun saya punya sahabat cowok saya sama dia dempet-dempetan cium pipi kanan kiri -__- gak kaan, dempet dempetan pas foto ya menurut saya itu manusiawi kalo foto masa iya saya harus jauh-jauhan 1 meter?

    terus setia itu dipandang dari apa sih? saya masih bingung.

    selamat galau-



    Continue Reading
    kamuuu....

    kamuu.. harus selalu semangat ga boleh males ga boleh ngulur-ngulur waktu ya..

    kamuu.. kamuuuu masih panjang jalannya, ayo ga boleh patah harus tetep kokoh ya..

    kamuu... kamuu masih punya Allah ayo terus minta sama Allah..

    kamuu... kamuu

    sabar yaaa sebentar lagi tercapai, tetap semangat pantang menyerah..


    kamu.. kamuu.

    akuu...

    kamu tugas akhir aku tugas menuju akhir

    semoga kita bertemu di akhir dengan topi toga kamu duluan yaa baru aku

    terus..

    kita bertemu lagi dengan kamu bawa cincin dengan gagahnya meminang aku di rumahku

    dan akhirnya kita mencapai di kuris yang indah dengan penuh bunga harum wangi

    dengan segala senyum sumringah

    aku cantik dengan kebayaku kamu gagah dengan jasmu

    dan akhirnya kita memegang erat tangan kita bersama dengan ijab

    dan disinilah akhir dari suatu permulaan yang masih panjang


    kamuuu

    akuu

    dengan segala perbedaan


    mau kah kamu?

    untuk menuju akhir dari suatu permulaan kamu membenah diri? memantaskan diri? itu yang ku mau, akupun mau aku sendiri membenah diri

    salamku untukmu
    yang selalu ada di doaku

    semoga sidangnya lancar :) dan seminarku lancar juga bulan ini :)
    Continue Reading


    Saat kita sedang sendiri, kesepian, dalam masalah, membutuhkan teman, lantas teringat dengan seseorang, berharap banyak dia akan membantu, atau setidaknya mengusir sedikit gundah-gulana. Apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Tetapi kalau demikian, bukankah cinta jadi tidak lebih dari seperangkat obat? Alat medis penyembuh? Selesai malasahnya, saat kita kembali semangat, sembuh, maka persis seperti botol-botol obat, seseorang itu bisa segera disingkirkan. Sementara, dong? Temporer? Juga tentu saja, kecuali kita selalu sakit berkepanjangan, dan mulai mengalami ketergantungan dengan seseorang tersebut. Jika demikian maka cinta jadi mirip nikotin, candu.


    Saat kita ingin selalu bersamanya, selalu ingin didekatnya, selalu ingin melihat wajahnya, senyumnya, nyengirnya, bahkan gerakan tangan, gesture, bla-bl-bla. Ingin mendengar suaranya (meski suaranya fals), tawanya (walau tawanya cempreng); apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Bagaimana mungkin bukan cinta? Tetapi kalau hanya demikian, maka bawakan saja imitasi seseorang itu ke rumah, taruh seperti koleksi patung, jika ingin mendengar tawanya, stel sedemikian rupa biar dia tertawa, ingin melihat dia bicara, stel agar dia bicara. Bukankah hari ini sudah banyak teknologi imitasi seperti ini? Apakah itu akan berlangsung sementara? Boleh jadi, karena persis seperti kolektor yang memiliki koleksi benda antik, seberapapun berharganya, cepat atau lambat rasa bosan akan tiba. Bisa sih disiasati dengan jarang-jarang melihat koleksi tersebut, jarang-jarang bertemu biar terus kangen dan rindu, aduh, kalau demikian, maka cinta jadi sesuatu yang kontradiktif, bukankah tadi dibilang ingin selalu bersamanya.



    Saat kita terpesona melihatnya, kagum menatapnya, begitu hebat, keren, terlihat berbeda, cantik, gagah, dan bla-bla-bla. Apakah itu disebut cinta? Bisa jadi. Tapi jika demikian cinta tak lebih seperti pengidolaan, keterpesonaan. Jika demikian, solusinya mudah, pasang saja posternya besar-besar di kamar. Jika kangen, tatap sambil tersenyum. Taruh foto-fotonya di mana-mana. Selesai urusannya. Apakah ini sementara? Temporer? Tentu saja. Saat idola baru yang lebih keren tiba, saat sosok baru yang lebih hebat datang, maka idola lama akan tersingkirkan. Jika demikian, maka cinta tak ubahnya seperti lagu pop, cepat datang cepat pergi. Persis seperti anggota boyband di tahun 80-an, basi di tahun 90-an, dan anggota boyband di tahun 2012, dijamin basi banget di tahun 2030.



    Saat kita tergila-gila, selalu ingat dengannya, tidak bisa tidur, tidak bisa makan, berpikir jangan-jangan kita kehilangan akal sehat, apakah itu disebut cinta? Tentu saja. Tapi jika demikian cinta, maka ia tak lebih dari simptom penyakit psikis? Sama persis seperti penjahat yang jadi buronan, juga tidak bisa tidur, susah makan, dan terkadang berpikir kenapa ia bisa kehilangan akal sehat menjadi penjahat. Sementara? Temporer? Tentu saja. Waktu selalu bisa mengubur seluruh kesedihan.



    Hampir kebanyakan orang akan bilang: “Saya tidak pernah tahu kapan perasaan itu datang. Tiba-tiba sudah hadirlah ia di hati.” Ada sih yg jelas-jelas mengaku kalau dia cinta pada pandangan pertama; sekali lihat, langsung berdentum hatinya. Tapi di luar itu, meskipun benar-benar pada pandangan pertama, kita kebanyakan tidak tahu kapan detik, menit, jam, atau harinya kapan semua mulai bersemi. Semua tiba-tiba sudah terasasomething happen in my heart.



    Terlepas dari tidak tahunya kita kapan perasaan itu muncul, kabar baiknya kita semua hampir bisa menjelaskan muasal kenapanya. Ada yg jatuh cinta karena seseorang itu perhatian, seseorang itu cantik, seseorang itu dewasa, rasa kagum, membutuhkan, senang bersamanya, nyambung, senasib, dan seterusnya, dan seterusnya. Dan di antara definisi kenapa tersebut, ada yang segera tahu persis kalau itu sungguh cinta, ada juga yang berkutat begitu lama memilah-milah, mencoba mencari penjelasan yg akan membuatnya nyaman dan yakin, ada juga yang dalam situasi terus-menerus justeru tdk tahu atau tidak menyadarinya kalau semua itu cinta.



    Cinta sungguh memiliki begitu banyak pintu untuk datang. Kebanyakan dari “mata”, mungkin 90%. Sisanya dari “telinga”. Dari bacaan (membaca sesuatu darinya), dari kebersamaan, dari cerita orang lain. Dari mana saja. Lantas otak akan mengolahnya, mendefinisikannya menjadi: sayang, kagum, terpesona, dekat, cantik, ganteng, cerdas, baik, lucu, dan seterusnya. Kemudian hati akan menjadi pabrik terakhir yang menentukan: “ya” atau “tidak”. Selesai? Tidak juga, masih ada ruang buat prinsip-prinsip, pemahaman hidup, pengalaman (diri sendiri atau belajar dari pengalaman orang lain) untuk menilai apakah akan menerima kesimpulan hati atau tidak.



    Ini proses cinta kebanyakan. Tetapi orang-orang yang paham, maka pintu datangnya cinta bukan sekadar dari mata atau tampilan fisik saja. Proses mereka terbalik, mulai dari memiliki prinsip-prinsip, pemahaman-pemahaman yang baik, lantas hati dan otak akan mengolahnya, baru terakhir mata, telinga dan panca indera menjadi simbolisasi cinta tersebut.



    Tetapi apapun pintu dan prosesnya, jika akhirnya semua fase itu terlewati masih ada satu hal penting lainnya yg menghadang. Yaitu kesementaraan. Temporer. Apakah cinta itu perasaan yang bersifat temporer? Kabar buruknya ya. Jangan berdebat soal ini. Sehebat apapun cinta kita, pasti takluk oleh waktu. Tapi kabar baiknya, meski ia bersifat sementara, kita selalu memiliki kesempatan untuk membuatnya ‘abadi’, everlasting. Bagaimana caranya? Dengan pemahaman-pemahaman yang baik. Ada rambu-rambu yang harus dipatuhi, ada nilai-nilai yang harus dihormati. Pasangan yang memiliki hal tersebut, mereka bisa menjadikan perasaan cinta utuh semuanya. Maka abadilah perasaan itu.



    Terakhir, saat kita selalu termotivasi untuk terus berbuat baik hari demi hari, memberikan semangat positif, terus memperbaiki diri setiap kali mengingatnya, apakah itu juga disebut cinta? Yaps, inilah hakikat cinta. Saat perasaan itu menjadi energi kebaikan. Dan itu tidak berarti kita harus selalu menyampaikan kalimat itu. Orang-orang yang menyimpan perasaannya, menjaga kehormatan hatinya, dan menjadikan perasaan tersebut sebagai energi memperbaiki diri, maka cinta menjelma menjadi banyak kebaikan.



    Apakah itu sementara? Memang sementara, nah, semangat untuk terus memperbaiki diri karena cinta tersebut akan menjadi jaminan keabadiannya. Percayalah, bagi orang-orang yang memiliki pemahaman yang baik, cinta selalu datang di saat yang tepat, momen yang tepat, dan orang yang tepat, semoga semua orang memiliki kesempatan merasakannya.



    ***poin catatan ini akan kacau balau jika kalian hanya mengambil yg kalian sukai, lantas jadi pembenaran apa yg sedang kalian lakukan. orang2 yg pacaran jelas sekali tidak akan memahami konteks tulisan ini dgn baik.
    ***repost dari salah satu naskah yg sy tulis 6 tahun silam

    copy paste dari tulisan darwis tere liye di facebook.
    bisa memahami? saya bisa memahami lumayan baik :)
    Continue Reading
    Assalamualaikum-

    selamat malam semoga kita semua selalu sehat ceria dan penuh syukur :)

    move on? biasanya move on apa hayo? move on putus? udah biasa kalo saya, hehe keseringan putus jadi sering move on astagaa gagal berarti ya bukan gagal buat saya, salah mencintai aja eh itu gagal juga ya? sama aja, yaudah deh terserah.

    move on saya ini berbeda. bukan move on wanita galau muda seperti pada umumnya. terus move on apa dong?

    saya move on dari celana ke rok!! yeyeyeyeeye, tapi belum sepenuhnya, mungkin bukan rok ya karena saya masih suka pake celana yang gombrong-gombrong tapi bukan kaya elvis ya modelnya, modelnya yang jaman sekarang lah, maklum saya ini ga bisa ketinggalan jaman karena saking gahowlnyaaa.

    tepatnya saya sudah melakukan move on ini selama 2 bulan terakhir setelah saya umroh. ya memang saya berniat dari tahun lalu, tahun 2013 ini saya mau move on ke rok maklum lama kelamaan saya malu memperlihatkan paha saya yang sangat cantik ini, selain itu kalo pake celana saya paling males nyuci celana jeans saya soalnya kalo dicuci terus celananya jadi rusak dan ga enak dipake, ooh itu bukan alesan yang tepat sepertinya.

    kenapa baru sekarang faar?

    saya selalu menjawab di hati saya, inilah jalan saya cara saya melalui melalang lintang sangat panjang sampai saya move on seperti ini niat bener niat dari hati terdalam sama seperti kalian move on dari mantan kalian harus dari hati terdalam dan niat,

    lebih baik mantan celana ketat dari pada mantan gamis gombrong bukan?


    kelebihan make rok apa sih? kan susah match-in baju, ribet kaan pasti bingung!

    ulalalaa anda salaah! malahan saya merasakan make rok itu fleksibel bisa saya padu-padankan, mau casual, nyantai, sampe kece-pun bisa. tapi saya hanya suka satu model saja yaitu setelan rok dengan kemeja ini yang sering saya pakai ke kampus, kecuali kalo mau praktikum saya selalu make kaos (kadang) sih soalnya puanaas di laboratorium, hemm. jadi saya selalu suka dengan kemeja entah kenapa suka aja jadi keliatan rapih kalo make dibanding baju yang model sekarang ada rombe-rombe atau gede gombrong saya gak terlalu suka asliii.

    gak bingung kok, koleksi rok saya baru sedikit tapi warnanya masuk semua karena warna dasar sih. saya juga selalu asal kalo mau make baju liat ini terus ada rok yang match-in yaudah make asal saya nyaman dan diliat saya enak.

    kelebihan dari rok itu, bokong kamu ga terlalu keliat semok (maap blak-blakan), paha kamu ga keliatan bentuknya, betis besar kamu tertutupi, semriwiiing kalo jalan, sirkulasi udara lebih bagus, insyaAllah pahala menutupi auratnya lebih besar. muehehhee

    saya juga bukan tipe wanita yang model pakaiannya lebar-lebar, jadi saya tetap bergaya seperti diri saya sendiri cuma saya move on dari celana ke rok aja.

    karena saya udah make rok kalo saya liat yang make celana saya jadi sering bilang ketat bangeet keliatan padahal saya dulu begitu yaa yaampuun ternyata saya dulu begitu sekseehnya yaa. tapi saya perlahan mengganti "ketat banget" dengan kalimat "mudah-mudahn bisa move on" sepertinya kaya gitu lebih simple daripada menghujat yaa.

    cantik kan -,-


    godaan pasti ada yaa? apa tuh?

    kadang saya masih suka terkesima melihat model celana yang begitu menggiurkan modelnya, maklum mata model cantik begini, tapi itu cuma sesaat. karena kayaknya rok udah di otak dan hati saya jadi semua itu lewat gitu aja masuk otak kiri keluar kuping kanan kiri. 

    saya suka miris gitu, sekarang banyak model baju yang terlalu maksa, tapi ga cuma baju sih dari jilbab sampe celana kayaknya model sekarang banyak maksa deh menurut saya sih. terlalu kreatif mungkin ya orang jaman sekarang jadi begini lebay jadi modern. 

    dan inilah salah satu sejarah dalam hidup saya. mudah-mudahan keistiqomahan saya tetap terjaga selalu. yang belum move on saya doakan move on yaaa,jadikan rok trends 2013 dan sampai kiamat datang. mungkin ga ya? hemmm. 


    foto di kamar saya, berantakan -,-


    my outfit :
    jilbab : paris no branded
    blazer : lupa merknya
    rok : jahit sendiri, bahan produk tanah abang


    wassalamualaikum-
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Cari Artikel Lain Disini

    About me



    Farhati Mardhiyah
    child from '93/ environment enthusiast/ traveling, writing, and sketching / share with love

    Based on Jakarta

    CONTACT ME

    Email : [email protected]

    Reader

    Find and Follow Me

    • facebook
    • instagram
    • LinkedIn
    • Twitter
    • Youtube

    RECENT POSTS

    NEWSLETTER

    Most Popular

    • [REVIEW] : Cetaphil Gentle skin Cleanser
    • Kehilangan
    • [REVIEW]: Shampoo Berketombe
    • Perjalanan menggapai cita
    • Menjadi tidak tahu

    Blog Archive

    • ►  2019 (7)
      • ►  February 2019 (1)
      • ►  January 2019 (6)
    • ►  2018 (46)
      • ►  December 2018 (14)
      • ►  November 2018 (12)
      • ►  October 2018 (5)
      • ►  September 2018 (3)
      • ►  August 2018 (3)
      • ►  July 2018 (1)
      • ►  June 2018 (1)
      • ►  May 2018 (4)
      • ►  March 2018 (1)
      • ►  January 2018 (2)
    • ►  2017 (13)
      • ►  December 2017 (1)
      • ►  November 2017 (5)
      • ►  October 2017 (1)
      • ►  September 2017 (5)
      • ►  July 2017 (1)
    • ►  2016 (3)
      • ►  September 2016 (1)
      • ►  June 2016 (2)
    • ►  2015 (10)
      • ►  August 2015 (1)
      • ►  July 2015 (1)
      • ►  June 2015 (1)
      • ►  April 2015 (2)
      • ►  March 2015 (2)
      • ►  January 2015 (3)
    • ►  2014 (64)
      • ►  December 2014 (5)
      • ►  November 2014 (7)
      • ►  October 2014 (13)
      • ►  September 2014 (9)
      • ►  August 2014 (13)
      • ►  July 2014 (1)
      • ►  June 2014 (4)
      • ►  May 2014 (1)
      • ►  April 2014 (1)
      • ►  March 2014 (4)
      • ►  February 2014 (2)
      • ►  January 2014 (4)
    • ▼  2013 (48)
      • ►  November 2013 (3)
      • ►  October 2013 (9)
      • ►  September 2013 (2)
      • ►  July 2013 (9)
      • ►  June 2013 (4)
      • ►  May 2013 (3)
      • ▼  April 2013 (5)
        • cinta sejati dan cinta pertama?
        • setia?
        • kamu semangat terus ya-
        • everlasting by darwis tere liye
        • move on itu baik dan perlu!
      • ►  March 2013 (4)
      • ►  February 2013 (4)
      • ►  January 2013 (5)
    • ►  2012 (33)
      • ►  December 2012 (4)
      • ►  November 2012 (2)
      • ►  October 2012 (3)
      • ►  September 2012 (2)
      • ►  August 2012 (1)
      • ►  July 2012 (2)
      • ►  June 2012 (2)
      • ►  May 2012 (2)
      • ►  April 2012 (3)
      • ►  March 2012 (4)
      • ►  February 2012 (5)
      • ►  January 2012 (3)
    • ►  2011 (27)
      • ►  December 2011 (1)
      • ►  November 2011 (5)
      • ►  October 2011 (2)
      • ►  September 2011 (5)
      • ►  August 2011 (12)
      • ►  July 2011 (2)
    • ►  2010 (2)
      • ►  November 2010 (2)

    PART OF

    Warung Blogger
    Blogger Perempuan

    Blogger Jakarta
    beautynesia blogbeautynesia

    Followers

    Created with by BeautyTemplates

    Back to top