jika kamu dipesan seseorang "tunggu disini ya 5 menit aja" tanpa kepastian menunggu untuk apa, pasti 5 menit itu akan terasa berpuluh-puluh menit, bahkan sedetik baru menunggu akan terasa sejam, lalu? yaa tanpa kepastian itu kamu akan pergi begitu saja, tanpa kejelasan mungkin menggantung penasaran.

jika kamu memiliki seseorang yang sangat kamu cintai, butuh 5 detik untuk marah kepadanya selamanya tanpa ampun karena beberapa hal. tapi siapa tau di setiap malamnya dia menahan diri untuk terus menolak hati dan pikirannya, siapa tau di setiap hembusan nafasnya dia selalu berdoa "biarkan hati ini merelakan dia pergi, biarkan aku membencinya, biarkan aku mengutuknya Tuhan, aku bersumpah masih sangat mencintainya tapi aku mohon aku ingin tidak mencintainya aku tidak ingin disakiti" siapa tau dia selalu berdoa seperti itu? malam demi malam, hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun, dia selalu berdoa seperti itu sampai Tuhannya memberikan seseorang yang lain yang sanggup menjaganya dan membahagiakannya.

jika kamu memiliki seseorang yang sangat kamu benci, butuh 5 detik untuk menyadari kalo kamu jatuh cinta padanya. butuh waktu yang cukup lama untuk menyadari benci itu jadi cinta atau sebaliknya cinta itu jadi benci.

jika kamu ingin melupakan seseorang, pasti semakin kamu ingin melupakan kenangan demi kenangan akan menghantuimu. dengan apa agar kenangan tidak menghantuimu?

jika kamu ingin jauh darinya dari yang paling jauh, kamu akan merasa betapa kehilangannya tapi kamu akan selalu menolak tidak ingin mendekat walaupun jarak membentang jauh, kamu akan terus menjauh langkah demi langkah untuk mundur.

dan jika kamu merindukan seseorang tapi kamu tidak menginginkan kerinduan itu, kamu akan semakin benci dirimu sendiri karena terlalu naif dan bodoh untuk lari dari kerinduan.

selamat malam galau-

yakin pasti setiap perempuan punya gambaran pria impiannya sendiri-sendiri. selalu ngebayangi prianya akan seperti yang dia impikan. walaupun sudah punya pacar istilahnya belum menikah, pasti pria impiannya selalu dipikiri.

aku wanita berkacamata, selalu senang dengan kacamatanya jarang dilepas. entah kenapa aku selalu tertarik dengan pria berkacamata.

aku suka warna hitam, abu-abu, coklat, pastel, dan entah kenapa akupun suka dengan pria yang suka dengan warna tersebut.

aku suka menggambar, walaupun aku menggambar tergantung moodyku. dan entah kenapa juga aku selalu tertarik dengan pria yang suka menggambar entah itu dengan pensil atau photoshop.

aku wanita yang simpel, simpel dalam artian diriku sendiri, entah kenapa aku bisa menilai pria dia simpel atau tidak (apa sih)

tapi gambaran pria itu hanya masalah fisik, bonus untukku jika aku memang memiliki pria impianku.

tak lebih tak kurang aku hanya menyukai pria yang mencintai ibunya sepenuh hati, berfikir untuk membahagiakan ibunya seperti aku yg selalu berfikir bagaimana cara membahagiakan ibuku, pria yang selalu ingat dengan Allah mengajakku dengan merangkul hatiku untuk dekat denganNya, pria yang bisa berperan sebagai imamku kelak yang kini sedang selalu belajar.

pria impianku hanya gambaran imajinasiku saja, biarkan aku terus mengimajinasikannya tanpa perlu berharap. dan aku hanya menunggu priaku.

selamat malam-

selamat malam menjelang akhir semester yang masih sangat jauh-

harusnya minggu kedua mei ini mungkin udah akhir-akhir maju semkim, dan selesai dan legaaaaah.

tapiiiiii....

kenyataannya tidak malah runyam, ribet, dan galau.

semkim. singkatan dari seminar kimia. loh loh belum juga gue punya penelitian udah seminar aja? lah itu yang selalu dikomentarin setiap gue cerita lagi sibuk seminar -,- jadi sebelum gue maju ke penelitian gue harus melewati beberapa sungai. pertama sungai seminar kimia, kedua sidang pra skripsi kemudian penelitian dan terakhir jeng jeng sidang hasil penelitian, terus wisuda deuwwh.

gue semester 6, seharusnya semkim diambil semester 7 tapi karena gue dan temen-temen gue kelewat pinter dan pengen buru nikah eh lulus jadinya kita ambil di semester ini dengan sangat amat PDnya terutaa ma gue. ada masalah di semkim di gue, karena gue waktu itu umroh pas pembagian materi semkim jadinya gue tersingkir mengambil kimia fisik yang merupakan materi yg ga ada yg mau milih. yah yang dapet kimia fisik orang orang terbelakang gitcu dewh. syudah lah pasrah. galau dosen pembimbing, judul, sampe makalah sampe dalemin materi jurnal pun gue lewatin ga mulus kasar kaya jalan berlobang.

setelah pengumpulan makalah, keluarlah jadwal maju semkim di pertengahan bulan april, dan kala itu gue dan temen temen seperjuangan kimia fisik maju di minggu kedua. tapi apaah? diundur ke bulan mei. jeng jeng antara seneng dan sedih, banyak senengnya sih.

mei pun datang. dan h-beberapa hari baru dikabarin jadwal maju semkim. dan yg maju pertama yg bejo dan apes itu kelompok analitik dan lingkungan. hemm kalo diinget hari itu semua anak yang maju cantik dan ganteng udah rapih.

tapiiih..

febry temen gue yang maju duluan setelah presentasi selesai, pas tanya jawab dan dia lagi ngejawab pertanyaan tiba-tiba... PB (panggil saja dosen gue dengan sebutan itu) tiba tiba marah karena dia denger berisik banget di kelas. dan PB pun ngambek, ngancem kelas semkim dibubarin, macem kaya bocah pokoknya. gue sendiri yang duduk dibarisan kedua setelah PB nahan ketawa pas PB bilang "udah yu bu males saya, keluar aja bu" begitu kata PB ke dosen penguji BN.

seluruh kelas pun bingung. udah langsung minta maaf ke PB tapi banyak maunya. kita yang bertindak langsung ke PB malah salah, maunya dia ga begitu. bolak balik ke PB. dari yang tertuduh minta maaf, sampe sebagian kelas ngeroyok PB minta maaf, sampe satu orang ngadep PB di ruang dosen, udah dilakuin tapi itu masih kurang untuk PB.

akhirnya maunya PB itu yang ngerasa berisik lapor ke fira (PJ semkim). dan kita turutin lah, ibaratnya kita kaya ngemis, nyalahin diri di depan PB, yah begitulah. keputusan PB akhirnya kita dikasih konsekuensi yaituuu dikasih jurnal dan selasa minggu depan di uji, siapa yang ga lolos ga ikut semkim. shock berat!

gue pribadi punya pemahaman dan pendapat yang berbeda dari temen sekelas. kalo gue diri sendiri ini memutuskan untuk tidak ikut semkim dengan PB lagi, karena apa? ibaratnya pacaran gue dan PB udah ga sinkron sejalan searah lebih baik ga usah diterusin, cukup kita memperbaiki hubungan saja ga usah nyoba nyoba jalanin lagi. cukup. dari pada gue dosa gondok dengan PB terus, saling suudzon, saling berdusta. tapiii namanya manusia, gue ga mau kalo sendirian ngulang semkim karena rata-rata kelas gue ga mau ngulang semester depan. padahal yaa sama aja menurut gue.

tapi yasudahlah namanya jalan menuju cita-cita ga selalu mulus ada cobaan, roda itu terus berputar, diambil hikmah dan pelajarannya aja. turutin aja toh beliau itu dosen yang ngasih ilmu ke kita, ikhlasin aja turutin apa maunya beliau insyaAllah bakal mulus jalannya. amin

semangat temen-temen kimia 2010, semoga kita selalu bersama-sama menjalani cobaan yang berat ini :"