Pengalamanku Atasi GTM, Kenali Penyebab Anak Susah Makan Terlebih Dahulu
Titik terberat yang pernah aku alami, ketika berat badan anakku tidak naik selama 3 bulan. Wah, bener-bener dari pipi yang gembil, geboy menggemaskan, berubah jadi tirus. Bahkan, sempat banyak komentar "kasian anaknya, kok makin kurus?".
Gak mau nyerah gitu aja. Akhirnya, aku mulai konsultasi ke Dokter Spesialis Anak dan langsung diberikan rekomendasi ke ahli gizi juga. Ternyata ya, sebelum kita menuntaskan masalah anak susah makan, harus tau dulu penyebabnya tuh apa sih?
Pentingnya Mengenali Penyebab Anak Susah Makan
Faktanya ya, faktor penyebab anak GTM itu bisa berbeda tiap anak loh! Gak cuma masalah soal rasa saja, atau bentuk dari penyajian makanan. Ada faktor penyebab lain mengenai anak susah makan.
Adanya Gangguan Kesehatan
Kalau sudah lebih dari satu minggu anak gak mau makan, coba deh langsung cek kesehatannya. Kondisi kesehatan seperti sembelit, masalah pencernaan, infeksi, bisa menyebabkan anak kehilangan nafsu makanan.
Tak hanya itu, beberapa kasus kronis seperti alergi makanan atau intoleransi juga bisa menyebabkan anak susah makan.
Gangguan Sensori
Sistem sensori tersebut banyak sekali dibutuhkan anak untuk terstimulasi dengan baik. Seperti, tactile, vestibular, proprioception, gustatory, auditory, visual, dan olfactory. Kalau kamu pernah mendengar, anak yang mengalami GTM parah diberikan terapi grounding, alias nyeker.
Picky Eater
Sebenarnya masalah picky eater bisa jadi akibat adanya gangguan sensori. Ciri-ciri anak yang mengalami picky eater seperti sulit menerima makanan bertekstur dan memilih rasa tertentu saja.
Contoh lainnya, anak picky eater biasanya mengalami kesulitan mengunyah makanan berserat seperti daging. Padahal untuk meningkatkan berat badan, sejak MPASI wajib menyediakan bahan makanan tinggi protein.
Waktu Makan Tidak Disiplin
Tahukah kamu, sejak bayi anak sudah memahami ritme rutinitasnya. Ketika waktu hariannya tidak disiplin tiap harinya, maka tidak akan terbentuk pola rutinitas yang dikenali bayi.
Begitu juga anakku, ketika sering berpergian ternyata mempengaruh rutinitas hariannya. Mulai dari jam tidur, bermain, hingga jam makannya. Akibatnya, anakku jadi mulai menurun nafsu makannya.
8 Cara Efektif Mengatasi Anak Susah Makan
Setelah mengenali penyebab anak susah makan, tentunya langsung mencari solusi tetap agar anak jadi lahap makan. Berikut ini cara efektif mengatasi anak GTM atau susah makan.
1. Buatlah Suasana Makan Lebih Menyenangkan
Hindari memaksa anak untuk segera makan atau menghabiskan makan lebih cepat. Lebih baik menghargai anak ketika belum bersedia makan, atau tidak ingin menghabiskan makannya. Tujuannya agar anak tidak merasa tertekan ketika sedang makan.
Kegiatan makan menjadi kebutuhan dan atas keinginan diri sendiri, bukan hanya ingin menuruti kemauan orang lain. Dengan begitu, anak jadi lebih mindfull ketika makan berbagai sajian makanan.
2. Perhatikan Porsi Makan
Percayalah, lebih baik mulai dengan porsi kecil ketika menyajikan makanan. Ketika anak menghabiskan makanannya, dia akan lebih percaya diri dengan kemampuannya menghabiskan makanan.
Berbeda dengan cara menyajikan makanan porsi besar. Tentunya, ketika anak tidak menghabiskan makanan akan menimbulkan ekspresi kecewa dari orang tua. Hal itu dapat menurunkan kepercayaan dirinya juga.
3. Memberikan Kebebasan Anak Ketika Makan
Cara paling efektif ketika anakku susah makan, aku mulai memberikan dia kebebasan dengan cara makan versi dirinya sendiri. Terkadang, anak mulai mengambil yang paling menarik terlebih dahulu. Atau mengambil yang paling dia sukai.
Jangan heran, beberapa anak bisa lebih berantakan ketika makan. Indera peraba jurus paling jitu agar anak terstimulasi ketika memegang, merasakan, mencium, dan melihat bentuk utuhnya. Kuncinya hargai proses anak ketika belajar makan.
4. Berikan Makanan Bervariasi
Dokter Spesialis Anak favorit anakku menyarankan untuk menyajikan menu makanan bervariasi. Tak hanya itu, untuk anak mengenali makanannya perlu disajikan secara berulang. Kalau anak tidak suka dengan makanan tertentu, coba telusuri lagi sudah berapa kali menyajikan menu tersebut untuk anak?
Setidaknya, minimal 20 kali percobaan untuk anak mengenali dan menikmati makanan baru. Agar tidak bosan, kamu bisa menyajikan makanan dengan olahan makanan berbeda. Selain itu, biasakan juga makan bersama agar anak bisa mencontoh apa yang dimakan orang tuanya.
5. Disiplin dengan Jadwal Makan
Tak hanya jadwal makan menu utama saja. Penting juga memberikan jarak memberikan snack time dengan makanan utama. Tujuannya, agar anak tidak terlalu banyak makan snack dan merasakan lapar ketika waktunya jadwal menu utama.
Setidaknya beri jeda 2 jam dari jarak jadwal makan utama, susu, dan snack time si kecil.
6. Ajak Anak Menyiapkan atau Menyajikan Makanan
Coba juga ajak anak berpartisipasi memilih, menyiapkan, dan memasak makanannya. Cara ini membantu meningkatkan minatnya terhadap makanan. Selain itu, anak juga akan terpancing untuk mencoba makanan baru.
7. Coba Berikan Suplemen Penambah Nafsu Makan
Selain rutin memberikan vitamin, aku juga rutin memberikan suplemen untuk meningkatkan nafsu makannya. Daya tahan tubuh juga menjadi kunci mengatasi anak susah makan. Pasalnya, ketika daya tahan tubuh anak bagus akan meningkatkan nafsu makannya juga.
Nah, agar lebih maksimal aku juga memberikan suplemen penambah nafsu makan. Suplemen Anak Sehat dari Sidomuncul ini jadi salah satu cara mengatasi anak susah makan cukup efektif. Sudah pernah coba juga?
8. Konsisten
Kunci utama agar anak lahap makannya adalah konsisten. Hasilnya tidak instan, butuh waktu dan kesabaran menemani anak berproses. Contohnya anakku, baru mulai enjoy makan ketika masuk usia 16 bulan. Ketika masalah susah makan sudah teratasi dengan baik, anakku tidak lagi pilih-pilih makanan.
Jangan lupa berikan makanan dengan nutrisi baik untuk anak. Tentunya harus sesuai dengan kebutuhan anak ya!