Ilmu farmasi merupakan bidang studi yang mempelajari cara meracik, membuat, mengidentifikasi, menganalisis, mencampur, membuat formulasi, dan membuat standar obat dan pengobatan beserta penggunaan dan pendistribusian yang aman.

Tak hanya sebagai apoteker, bidang pekerjaan lulusan farmasi juga bisa masuk berbagai sektor industri kesehatan maupun kecantikan. Prospek kerja lulusan S1 Farmasi memang luas dan beragam. Gaji profesi dari lulusan farmasi juga berbeda, tergantung dari profesinya. Kamu bisa mencari informasi mengenai profesi Farmasi di PAFI Kabupaten Trenggalek.

Berdasarkan buku Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi, profesi pada bidang farmasi adalah farmasi industri, pelayanan di pemerintahan, pedagang besar farmasi, farmasi rumah sakit, ahli farmasi, farmasi manajemen, dan pendidikan farmasi. Penasaran dengan gaji dari masing-masing profesi tersebut?

Lulusan S1 Farmasi berkontribusi dalam memelihara dan memperbaiki kesehatan masyarakat. Seperti profesi Dokter dan Perawat, profesi Farmasi juga memilik peluang tidak hanya bekerja di apotek. 

Pengetahuan mengenai obat-obatan, formulasi kimia, dan pelayanan masyarakat, lulusan Farmasi memiliki prospek kerja dan gaji yang menarik.

Profesi ini umumnya bekerja di sektor industri minuman, makanan, dan kosmetik. Biasanya lulusan S1 Farmasi akan dibutuhkan pada divisi Research and Development (R&D).

Tugas R&D farmasi biasanya untuk menentukan bahan baku, membuat teknik, dan menentukan formula yang tepat. Rata-rata gaji R&D bidang farmasi per tahun Rp60-90 juta. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) banyak membutuhkan profesi lulusan S1 Farmasi. Biasanya akan ditugaskan pada divisi manajemen mutu kualitas makanan dan minuman sebelum layak edar.

Lulusan Farmasi yang bekerja di BPOM juga turut bertanggung jawab untuk melegalkan makanan atau obat sesuai standar yang berlaku. Gaji profesi Farmasi di BPOM bisa mencapai Rp 50 sampai 100 juta per tahun.

Lulusan Farmasi yang menempuh pendidikan minimal S2 bisa berprofesi sebagai dosen atau guru. Selain bisa mengajar pendidikan formal seperti Sekolah Kejuruan dan Universitas, profesi farmasi pendidikan juga bisa menjadi instruktur di lembaga pelatihan pendidikan profesi. 

Prediksi gaji profesi farmasi pendidikan dapat berbeda. Sebab, tunjangan masing-masing nominalnya bisa berbeda. Namun, gaji profesi farmasi ini bisa benilai Rp 60 juta per tahun.

Lulusan S1 Farmasi belum bisa mengambil pekerjaan sebagai apoteker. Setelah menempuh bangku kuliah, perlu mengambil Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker (STRA) untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi Apoteker dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA).

Gaji apoteker di Indonesia rata-rata senilai Rp 4-6 juta per bulan. Range gaji apoteker juga tergantung dari UMR daerah masing-masing. 

Tugas dari profesi ahli farmasi adalah meracik obat-obatan dan memberi informasi cara penggunaan obat. Biasanya profesi ini bekerja di rumah sakit, klinik pengobatan, laboratorium, dan puskesman. 

Untuk bekerja sebagai ahli farmasi wajib memiliki lisensi dan sertfikasi resmi. Menganai gaji ahli farmasi, tergantung pada status pegawai pemerintah atau swasta. 

Selain itu juga bergantung pada UMR daerah tempat bekerja. Biasanya standar gaji dimulai dari Rp 3,5-6 juta per bulan. Jika sedang mencari informasi seputar ahli farmasi, kamu bisa mengunjungi https://pafikabupatentrenggalek.org/.

Profesi lulusan Farmasi memiliki kesempatan untuk berkembak. Seiring dengan perkembangan penilitan dan teknologi, jalan karir S1 Farmasi masih menjanjikan. Peluang berhasilnya juga besar pada berbagai sektor industri. Menarik kan? Berminat juga untuk mengambil bidang Farmasi?.