Tips Puasa Untuk Ibu Menyusui dan Kenali Tanda Bahaya Tetap Berpuasa

By Farhati Mardhiyah - 10:13 AM

Baca Juga

Menjelang hari pertama puasa di tahun 1443 H atau tahun 2022, apakah ada yang berbeda? Bagi ibu menyusui seperti saya sih jelas beda dengan tahun lalu. Saat ini harus cari cara bagaimana berpuasa untuk ibu menyusui agar tetap kuat.



Tahun lalu kebetulan saat bulan puasa, kondisi hamil besar tinggal nunggu sebulan aja dari HPL. Cara berpuasa ibu hamil kala itu, yaaa cuma tidur - masak - tidur lagi. Maklum saat usia 7 bulan memutuskan lebih cepat resign kerja, karena kondisi pandemi dan kesehatan ditengah hamil besar jadi pertimbangan berat.

Nah, tahun ini kebetulan anak bayi sudah berusia 10 bulan dan sudah berkurang menyusuinya. Alias sedikit ringan, karena anakku sudah MPASI (waw gak kerasa). 

Tahun lalu alhamdulillah cuma bolong 5 hari aja, kondisi hamil besar dan lagi merasakan super gerah, itu hasil yang patut diapresiasi sih. Gimana tahun ini ya? Kurang lebih aku mempersiapkan beberap tips puasa untuk ibu menyusui.

Tips dan Cara Bagaimana Berpuasa Untuk Ibu Menyusui

Kebetulan, beberapa waktu lalu sempat bayar hutang puasa. Pertama kali puasa memang sih, puasa untuk ibu menyusui agak lebih berat. 

Dalam sehari-hari aja, kalau anak bayi abis nyedot ASI, otomatis ibunya merasakan lapar. Nah, supaya pas puasa untuk ibu menyusui tetap kuat dan gak lemas, coba deh ikuti tips berikut ini.

Pastikan Asupan Cairan Saat Berbuka dan Sahur

Kebutuhan cairan untuk ibu meyusui itu penting banget, tapi jangan sampai berlebihan juga. Soalnya minum terlalu banyak ketika sahur bisa menyebabkan kandungan kemih penuh. Akibatnya, dalam waktu yang dekat akan mengeluarkan urine lebih banyak.

Nah, ini bisa menyebabkan ibu menyusui lebih merasakan haus di siang hari. Sebaiknya sih, asupan cairan dipenuhi dengan cara minum secukupnya, dan bertahap minumnya.

Perhatikan Pola Makan


Ibu hamil dan menyusui wajib juga memperhatikan pola makan sehat saat berbuka dan sahur. Boleh deh makan gorengan atau minuman manis, tapi porsinya harus tetap diperhatikan ya.

Makanan gizi seimbang akan membantu ibu hamil dan menyusui kuat menjalani puasa. Pastikan menu sahur memasukkan protein dan karbohidrat kompleks. Sebab keduanya ini memberikan energi lebih untuk ibu menyusui menjalani puasa hingga maghrib. 

Trik Menyusui Saat Berpuasa

Wajar kalau ibu menyusui merasakan langsung lapar setelah ASI disedot adek bayi. Biasanya kalau perut ibunya kosong, kuantitas ASI ibu juga akan berkurang. Tapi, kalau sering disedot tenang saja, ASI akan tetap keluar kok.

Nah, untuk anaknya yang sudah MPASI ini bisa banget pakai trik menyusui pagi hari 2 jam setelah anak sarapan, makan siang, dan makan sore. 

Kalau jadwal menyusui saat berpuasa, biasanya yang aku terapkan seperti ini.
- 07.00, sarapan
- 09.00/10.00, tidur siang sekaligus menyusui
- 11.30, camilan berat untuk anak
- 13.30, makan siang
- 14.30, tidur siang sekaligus menyusui
- 16.00, camilan buah
- 17.30, makan sore
- 18.30, menyusui setelah berbuka puasa

Nah kebetulan jadwal anakku masih 2 kali tidur siang, jadi lebih ringan menyusuinya. Untuk anaknya yang masih full ASI bisa diatur dengan pola per-2 jam dengan durasi 10 menit saja cukup kayaknya ya.

Minum ASI Booster


Selain trik menyusui, aku menyarankan sih minum ASI Booster juga tiap berbuka dan sahur. Jujur minum ASI Booster ngabantu banget nambah kuantitas ASI jadi banyak. Gak cuma pas puasa aja, terkadang kalo lagi kurang makan bergizi, ASI-ku belakangan ini sering sedikit keluarnya.

Nah aku coba siasatin dengan rutin minum ASI Booster, alhamdulillah mulai terasa terisi dan kencang lagi payudaraku. 

Kebetulan aku lebih suka ASI Booster dalam bentuk susu atau minuman serbuk, dibandingkan kapsul. Soalnya menurutku kalau ada rasa gitu, jadi semangat minumnya. 

Selama ini sih aku minum ASI Booster andalan dari Mamabear, soalnya pilihan varian rasanya banyak. Jadi tiap mau minum bisa pilih-pilih dulu mau rasa apa gitu. 

Untuk hasilnya, karena kandungan ASI Booster ini ada daun katuk dan daun kelor,  jadi bisa ngebantu kuantitas dan kualitas ASI lebih baik.

Jika sudah mencoba berikhtiar menjalani kewajiban berpuasa, ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tidak puasa lho! Kenali tanda bahaya saat berpuasa untuk ibu hamil dan menyusui berikut ini.

Tanda Bahaya Ketika Berpuasa Untuk Ibu Menyusui

Hukum puasa untuk ibu menyusui dan ibu hamil menurut madzhab Imam Syafii, kalau saat berpuasa dikhawatirkan memberikan dampak negatif untuk ibu dan anaknya, atau ibunya, atau anaknya saja maka wajib membatalkan puasa. 

Nah kondisi memberikan dampak negatif itu bisa berupa kebiasaan-kebiasaan sebelumnya yang berubah, keterangan dokter, atau dugaan yang kuat. 

Contohnya, kalau ibu menyusui ketika berpuasa kok tiba-tiba anak jadi rewel tidak seperti biasa, lalu urine dari bayi terlihat kuning pekat tanda dehidrasi, dan tinja berwarna kehijauan. Nah, itu bisa dinilai sebagai bahaya untuk anak, ibu hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa.

Contoh lagi misalnya, kondisi anak bayi sedang mengalami susah makan dan sulit naik berat badannya, ternyata asupan makanan hanya mengandalkan ASI, ibu hamil dan menyusui boleh tidak berpuasa.

Setidaknya aku merangkum 3 tanda bahaya berpuasa untuk ibu menyusui dan ibu hamil. 
Anak bayi tiba-tiba rewel
Jumlah urine bayi dan warna tinja tidak kehijauan tidak seperti biasanya
Ibu mengalami pusing, lelah, urin pekat, bibir kering

Tenang saja ya Bun, ada hukumnya yang meringankan ibu hamil dan menyusui. Tapi, ada kewajiban bayar puasa dan fidyah nanti setelah ramadhan berakhir ya. 

  • Share:

You Might Also Like

0 comment

Hi! Terima kasih sudah membaca sampai selesai-
Jika ingin bertanya, silahkan sign in Google Account/ Isi Nama dan URL terlebih dahulu agar kolom komentar kamu terlihat dan terjawab disini ya :)